Upaya Menanggulangi Stunting, Pemkab Sambas Kerjasama Dengan Seameo Recfon dan Poltekkes Kemenkes Pontianak
SAMBAS - Guna menanggulangi stunting di tahun 2022 dan penguatan intervensi gizi spesifik sensitif. Pemkab Sambas menjalin kerjasama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organozation-Regional Center for Food and Nutrition (Seameo Recfon) dan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Penandatanganan perjanjian kerjasama (Memorandum of Agreement) dilakukan oleh Sekda Sambas Ir. Ferry Madagaskar di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Rabu (12/1).
Seameo Recfon merupakan pusat kajian pendidikan pangan dan gizi yang sebelumnya dikenal dengan nama Seameo Tropmed Regional Center for Community Nutrition (RCCN). Seameo Recfon berfokus pada empat bidang area utama yang menjadi program dan kegiatannya, yaitu Capacity Building atau Seminar dan Workshop, Pengembangan Masyarakat, Penelitian dan Konsultansi, serta Program Pelatihan Bergelar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas, Ferry Madagaskar mengatakan, ada dua langkah dalam menyelesaikan masalah stunting di Kabupaten Sambas, pertama adalah pencegahan, kedua penanganan. Dua aspek tersebut menurut dia harus dilakukan dalam waktu bersamaan.
“Pencegahan dan penanganan harus dilakukan bersamaan, karena masalah stunting ini bukan hanya semata-mata faktor gizi saja, tapi banyak faktor lain yang mengikuti diantaranya kemiskinan. Itulah yang menjadi penyebab utama. Kedua sanitasi kurang baik, ketiga air bersih, keempat pengetahuan ibu. Jadi semuanya berpengaruh pada resiko stunting,” ungkapnya.
Sekda mengungkapkan Pemkab Sambas melanjutkan kerjasama dengan Seameo Recfon dan Poltekkes Kemenkes Pontianak karena terbukti punya hasil yang signifikan dalam penurunan angka stunting di Sambas. Penurunan angka itu juga tidak lepas dari peran serta stakeholder lain seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
"Selama lima tahun ini, angka stunting di Kabupaten Sambas sudah turun dari 38% menjadi 32%. Walaupun masih belum bisa mencapai target nasional yakni 14% tapi kita bersyukur, adanya program kerjasama seperti ini turut membantu pemerintah dalam pencegahan dan penanganan stunting,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Sambas kata Ferry akan terus membentuk pelopor-pelopor stunting di setiap sekolah melalui peran guru Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah. Mulai 2022 sampai 2024 nanti, Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas menargetkan pembentukan pelopor stunting di seluruh sekolah akan tuntas.
Penandatanganan perjanjian kerjasama itu dihadiri langsung oleh Direktur Seameo Recfon, Muchtaruddin Mansyur dan Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak, Didik Haryadi, Kepala OPD terkait dan para Kepala Sekolah di Kabupaten Sambas.
SEPUTAR DESA
- Kamis, 23 Juni 2022Sambas Nomor 4 Angka Stunting Tertinggi di Kalbar, Wagub Ria Norsan Beri Arahan Penanganan Stunting
- Rabu, 23 Februari 2022KPPN Singkawang Salurkan 1,32 miliar Dana Desa Kabupaten Sambas
- Jumat, 25 Maret 2022Bupati Sosialisasikan Perbup Pilkades
- Kamis, 2 Juni 2022BBGRM, Perkokoh NKRI Dan Nilai Budaya Bangsa
- Jumat, 31 Desember 2021Wakil Bupati Sambas Hadiri Desiminasi Hasil Survey Isu Tematik dan Diskusi Akhir Tahun : Desa Adalah Kekuatan
- Jumat, 24 September 2021DPRD Tinjau Persiapan Pemekaran Desa Persiapan Sepak Hulu dan Arga Pura Kecamatan Subah
- Rabu, 29 September 2021DPRD Sambas Sosialisasikan Dua Raperda Pembentukan Desa
- Senin, 15 November 2021Desa Pemangkat Kota Raih Juara 2 Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021
- Rabu, 13 Oktober 2021Lumbung Digital Desa Sejiram
- Kamis, 30 September 2021Raperda Pembentukan Desa Arga Pura dan Desa Sapak Hulu Trans Kecamatan Subah disepakati
- Selasa, 5 Oktober 2021Implementasi Transaksi Non Tunai Dalam Pelaksanaan APBDes di Kabupaten Sambas
- Senin, 11 Oktober 2021Bupati Sambas Kukuhkan Kepengurusan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas
- Senin, 13 September 2021Pendangan Umum Fraksi DPRD tentang APBD Perubahan dan Raperda Desa
- Rabu, 13 Oktober 2021Wabup Pinta Desa Serius Kelola Bumdes
- Jumat, 5 November 2021Buka Rakor Kec. Tekarang, Wabup Sambas Dorong Desa Mandiri